Sabtu, 25 Juni 2016

Aku Tidak Sengaja, sungguh.

Cinta bisa mengubahmu menjadi penyair, ksatria berbaju baja, psycopath, penguntit atau sgala sesuatu yg kamu tidak pernah pikir akan lakukan
Kadang-kadang aku pikir aku gila, tapi hei! Aku tidak sendirian.
Aku merindukanmu bahkan ketika kau sedang pergi jauh atau tanpa kabar sekalipun. Semuanya mengingatkan aku tentang kamu.
Kamu adalah orang pertama yang aku ingin bagi semua berita burukku. Semuanya akan baik-baik saja jika kamu tetap di sampingku.

Aku tidak sengaja jatuh cinta. Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang ketika aku bersama kamu. Dan ketika kamu melihat ke arahku, aku tidak sengaja membuang pandanganku sejauh-jauhnya, lebih jauh dari rekor lempar lembing yang pernah tercipta, hanya untuk tetap menjaga kamu tidak tahu aku sedang memandangmu. Aku tidak sengaja merasa senang berada dalam satu momen bersamamu. Aku tidak sengaja mengharapkan kamu ada ketika kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu yang sama. Celingukanku membuktikannya. Aku tidak sengaja berharap semua barang yang kupinjamkan padamu tidak kamu kembalikan sekaligus. Aku tidak sengaja berharap kamu meminjam satu barang lagi dariku setiap kamu mengembalikan barang lainnya. Semuanya tidak sengaja beralasan agar kita tetap bertemu. Aku tidak sengaja sangat suka suara tawamu terhadap leluconku. Ketika kamu aku goda, aku tidak sengaja nyaman menerima tatapan manja kamu yang mendarat di mataku. Aku tidak sengaja panik jika kehabisan bahasan obrolan ketika aku berbincang dengan kamu. Rasanya dimensi waktu lari terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku dan kamu begitu menakutkan bagi waktu. Aku tidak sengaja menawarkan baju hangatku ketika kamu kedinginan, seolah kita sedang ditertawakan hujan, tetapi aku cemburu, aku cemburu dengan hujan yang jatuh pada kulitmu. Itu lebih dekat dari tanganku. Ah, aku tidak sengaja terus membayangkan wangi parfummu yang tertinggal di baju hangatku. Terus menerus, hingga pagi menjelang, handphone-ku adalah yang pertama ku-check. Aku tidak sengaja kecewa jika ada pesan yang masuk namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak sengaja khawatir jika tidak tau kabarmu. Demi Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu tidak ada di tempat biasanya ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tau banyak hal tentangmu. Aku tidak sengaja jatuh cinta kepadamu. Aku tidak sengaja benci membayangkan ini semua hanya pesan yang gagal aku decode dengan baik. Pesan yang kamu kirimkan begitu rumit, atau alat pen-decode-ku yang kalut tertutupi canggung, takut, rindu, cemas, harap, dan kawan-kawannya? Aku tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap “mengapa” yang bermuara di benakku. Maaf, aku tidak sengaja… Kamu tidak harus sengaja untuk jatuh cinta.

Sore itu aku duduk dibangku taman lalu ada Seseorang bertanya

"Mengapa aku terlihat begitu sedih?"

Sebenarnya aku tidak bisa berpura-pura tetapi aku menjawab pertanyaannya sekaligus berpura-pura seolah tidak ada apa-apa.

"Karena aku seorang manusia"

"sebenernya aku ingin mengatakan tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakan, tapi aku mencintainya"

Bahkan Aku benci diriku sendiri.

*Dua teori yang pernah aku dengar:
1) Otak kami tidak bisa menerima kata 'tidak'
2) Tiada ketidaksengajaan di dunia ini. –

Ditulis setelah melewati bersama momen-momen berharga dalam hidup, untuk kamu.