Jumat, 19 Juni 2015

Siapakah aku?

Aku adalah ia yang tidak selalu kau cari, bahkan seringkali kau lupakan aku hingga kau anggap aku hilang. Padahal aku tidak pernah beranjak ke mana-mana. Kau saja yang lupa menyimpanku di mana, kamu terlalu sibuk dengan mengeluh padahal denganku kau bisa mendapatkan apa yang kau keluhkan kala semesta tak mau mendengarkan.

Aku adalah jemari kurus yang luput kau genggam, apa karena aku kurus maka dari itu kau lebih suka mengacuhkan aku di sudut rumahmu dan mengabaikanku. Apakah aku tidak pantas ikut serta menemanimu dan bahkan membantumu sesekali?

Aku adalah sesuatu yang iri pada awan, serta rimbun dedaunan yang kau cari ketika sore menjelang dan kau merasa ingin duduk-duduk saja entah sendiri atau berdua di taman kota.

Aku adalah ia yang bisa melindungi punggung tangan yang sering kali mampir di kepalamu ketika hujan sedang menangisi rindunya pada dada semesta.

Aku adalah ia yang rindu kau bawa-bawa meski kau lupakan aku di dalam tas, pun di bagasi saja.
setidaknya, kapan pun kau butuhkan, aku tidak hanya berkarat di pojokan gudang.
aku dapat memelukmu dengan teduh, pun dengan kering.

Sudah ingatkah bahwa aku ada? Siapakah aku?

Sesekali aku ingin kembali menjadi anak kecil
di mana hal-hal yang membuatku senang,
sesederhana sebatang cokelat, permen dan kartun Disney.

Serta hal-hal yang membuatku takut
hanyalah petir dan gelap.
aku tidak takut dunia, dan tidak takut apa isi kepala manusia.
hanya mengkhawatirkan mainan beroda empat
berwarna hitam hadiah dari Ibu.

Aku merindukan
tangisku atas balon-balon pecah,
dan ketika krayon warna kesukaanku patah.

Aku merenungi dengkulku yang jatuh lalu berdarah
serta merisaukan sepeda roda empat
yang baru dicopot dua ban belakangnya oleh ayah.

Beranjak dewasa sedikit
aku merindukan gadis kecil yang sedang diam di sudut kamar,
memeluk erat mainan boneka kelinci.

Beranjak dewasa sedikit lagi, dan lagi
aku mulai tidak peduli dengan Disney,
sebatang cokelat bukan lagi kebahagiaan pasti.
Dan permen hanyalah perusak gigi.

Hal tersulit yang aku lakukan adalah;
memegang piring serta gelas agar tidak jatuh dan pecah,
dan meniup lilin ulang tahunku sendiri.

Kamis, 18 Juni 2015

BANYAK TULISAN NUMPUK BELUM DI POSTING.

BANYAK TULISAN NUMPUK BELUM DI POSTING.


Beres-beres laptop kemarin iseng buka Local Disk (E) New folder/Jocks/Notes nemu folder yang isinya tulisan semua yang belum sempet diposting di blog dan isinya masih sama semua tentang kamu. Sekarang coba lagi nulis di Blog tungggguuuuu yaaahh semoga terbaca :))

Ternyata Aku Tidak Butuh Yang Sempurna.


Yang aku cari ini untuk siapa?

Aku bahagia, tapi bahagiaku harus kubagi dengan siapa?

Akhirnya semua pertanyaan itu menampar dan menyadarkan bahwa,
Bahagia yang sendirian lebih menyedihkan daripada menangis sendirian.
 
Beruntungnya aku sudah merasa lelah.
Sehingga kini, aku bisa menjawab semua pertanyaan itu.

Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. 
Aku hanya butuh dia yang bisa memperbaiki aku.

Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. 
Aku hanya butuh dia yang menenangkan dan selalu bisa menjadi teman berbagi.

Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. 
Aku hanya butuh yang bahkan ketika aku sedang mengalami hari terburuk pun, yang aku ingin hanyalah untuk berada di sampingnya.

Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. 
Aku hanya butuh kamu, yang tidak sempurna di mata semua orang, tetapi sempurna di mata dan hatiku sendiri.