Selasa, 15 September 2015

Layang

Dilangit kota ini tak ada elang, ia jadi yg paling tinggi menyaingi puncak2 gedung pencakar langit, ia membelai langit dgn ekornya yg panjang.

Angin adalah kekasihnya yg tak bosan mengayunnya kesana kemari, tapi angin tak pernah bicara, mungkin jika aku bisa menyusulnya aku akan menagih cerita soal kota dari sudut pandangannya, tentang ratusan mobil yg berlalu lalang dibawahnya, tentang kepala manusia dgn berbagai rahasianya dan kisah dijalanan sana, atau tentang apapun yg tak setiap hari aku lihat dari tempatku.

Aku akan menyuguhkan kopi dgn cangkir yg ku bawa dari rumah, kami akan bercerita diatas sana tentang pedih, tentang kesempatan bahagia atau hanya tentang cinta yg itu-itu saja sampai lelah Lalu aku pamit pulang. Layang-layang akan kembali terbang sendirian dan aku akan kembali menjalani hidupku sendirian seperti layang-layang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar